Duduk di bangku kayu. Segelas kopi hitam di depan.
Suara sendok bergesekan dengan gelas.
Nggak ngobrol, nggak scroll HP. Hanya diam. Menikmati.
Kelihatan sepi, tapi justru di situ letak tenangnya.
Di tengah dunia yang terus bising dan serba cepat, ngopi sendirian sering dipandang aneh. "Kok sendirian? Nggak ada temen?" Padahal, momen itu bisa jadi waktu paling jujur antara kita dan diri sendiri.
Bukan Antisosial, Tapi Butuh Nafas
Ngopi sendiri bukan berarti kamu antisosial. Kadang kita cuma butuh ruang tanpa basa-basi. Tanpa tuntutan ngobrol. Tanpa harus terlihat sibuk.
Psikolog klinis Ratih Ibrahim menyebut, waktu sendiri yang berkualitas (me-time) justru penting untuk kesehatan mental.
"Ketenangan batin bisa ditemukan dalam rutinitas sederhana. Termasuk saat duduk diam menikmati kopi."
Warung Kopi: Tempat Sederhana untuk Pulih
Warung kopi pinggir jalan atau kedai kecil di gang bukan cuma tempat nongkrong. Tapi bisa jadi tempat healing mikro:
Tempat menenangkan pikiran setelah kerja
Tempat rehat tanpa distraksi gadget
Tempat mengamati hidup diam-diam: orang lalu lalang, suara angin, tawa obrolan tetangga
Saat ngopi sendiri, kita sering justru merasakan keberadaan kita secara utuh. Nggak kejar-kejaran sama notifikasi. Nggak harus jadi siapa-siapa.
Sendiri Bukan Berarti Sepi
Kamu nggak harus selalu ramai untuk merasa hidup.
Kadang ketenangan datang saat kamu berhenti mengisi kekosongan dengan kebisingan.
Banyak orang yang ramai tapi merasa kosong, dan banyak pula yang sendiri tapi merasa utuh.
Kesimpulan
Ngopi sendirian di warung bukan tanda kamu nggak punya teman. Tapi tanda kamu punya cukup hubungan dengan diri sendiri untuk bisa tenang, bahkan saat dunia di sekitarmu bergerak cepat.
Jadi kalau kamu lagi ngopi sendiri sore ini, nikmati aja.
Itu bukan kesepian. Itu ruang sembuh yang kamu ciptakan sendiri.
Daftar Pustaka
Ibrahim, R. (2022). Me Time: Mengenali Diri Lewat Kesendirian. Seminar Psikologi UI.
Kompas.com. (2023). Ngopi Sendirian, Ternyata Bisa Jadi Terapi Jiwa.
Tirto.id. (2021). Warung Kopi dan Filosofi Kesendirian yang Menyembuhkan.