Dunia Paralel: Mitos, Sains, atau Kenyataan yang Masih Tersembunyi?

Pernahkah kamu merasa seolah pernah mengalami sesuatu sebelumnya, padahal itu belum pernah terjadi? Atau membayangkan: bagaimana kalau dulu kamu memilih jurusan yang berbeda, atau tidak bertemu dengan seseorang yang kini dekat denganmu? Pertanyaan-pertanyaan seperti itu membuat kita bersentuhan dengan satu konsep menarik: dunia paralel.

Apa Itu Dunia Paralel?

Dunia paralel (parallel universe) adalah gagasan bahwa ada realitas lain di luar realitas yang kita kenal, tempat di mana kehidupan kita berjalan dengan versi yang berbeda—mungkin kamu tinggal di kota lain, bekerja di profesi yang berbeda, atau bahkan tidak dilahirkan.

Konsep ini tidak hanya hidup di cerita fiksi seperti film Interstellar, Doctor Strange in the Multiverse of Madness, atau serial Stranger Things, tetapi juga menjadi bahan diskusi serius dalam dunia sains dan fisika teoritis.

Dunia Paralel dalam Sains: Apa Kata Fisika?

Dalam dunia ilmiah, dunia paralel erat kaitannya dengan teori multisemesta (multiverse theory). Beberapa pendekatan sains yang mendukung kemungkinan ini antara lain:

1. Interpretasi Banyak Dunia (Many Worlds Interpretation)

Dikembangkan dari prinsip mekanika kuantum, teori ini menyatakan bahwa setiap keputusan atau kemungkinan bisa menciptakan dunia baru yang berbeda. Misalnya, dalam satu dunia kamu memilih A, dan di dunia lain kamu memilih B.

Tokoh utama: Hugh Everett III (1957)

2. Teori String dan Dimensi Tambahan

Teori ini menyatakan bahwa alam semesta memiliki lebih dari empat dimensi (panjang, lebar, tinggi, dan waktu). Dimensi ekstra ini bisa menjadi “ruang” bagi dunia paralel untuk eksis secara bersamaan namun tidak terlihat.

3. Kosmologi Inflasi

Model ini menyebut bahwa saat alam semesta mengembang setelah Big Bang, kemungkinan terciptalah gelembung-gelembung alam semesta lain yang masing-masing bisa memiliki hukum fisika berbeda—semacam “bubble universes”.

Dunia Paralel dalam Budaya dan Filsafat

Tak hanya sains, gagasan dunia paralel juga muncul dalam kepercayaan kuno, filsafat, dan agama:

Dalam kepercayaan Jawa atau Bali dikenal konsep alam gaib atau dimensi lain.

Dalam Buddhisme, eksistensi kehidupan di berbagai lapisan dunia diyakini nyata.

Filsuf-filsuf seperti Leibniz dan David Lewis juga pernah membahas "possible worlds", yaitu dunia yang mungkin eksis dan berbeda dari realitas ini.

Apakah Kita Bisa Mengakses Dunia Paralel?

Saat ini, tidak ada bukti ilmiah konkret yang menunjukkan bahwa manusia bisa berpindah atau berinteraksi langsung dengan dunia paralel. Namun, beberapa fenomena aneh sering dikaitkan dengan kemungkinan tersebut:

Déjà vu: Merasa pernah mengalami sesuatu yang sebenarnya baru terjadi.

Mandela Effect: Ingatan kolektif yang berbeda dari fakta sejarah (misalnya, banyak orang yakin Nelson Mandela meninggal di penjara pada 1980-an, padahal ia bebas dan wafat pada 2013).

Mimpi yang sangat nyata: Ada yang meyakini mimpi tertentu adalah “cuplikan” dari dunia lain.

Namun, semua ini belum bisa dibuktikan secara ilmiah dan lebih banyak masuk ranah psikologis dan metafisik.

Kesimpulan: Dunia Paralel, Antara Harapan dan Hipotesis

Dunia paralel adalah konsep yang memikat karena mengajak kita berpikir di luar batas realitas yang kita alami. Baik dalam sains, fiksi, maupun filsafat, ia membuka pintu kemungkinan bahwa hidup kita bukan satu-satunya “versi” yang ada.

Meski belum terbukti secara empiris, teori dunia paralel mendorong kemajuan berpikir ilmiah dan filosofis. Siapa tahu, di masa depan, sains akan menemukan cara untuk memahami (atau bahkan menjelajahi?) dunia-dunia itu.

Daftar Pustaka

Greene, B. (2011). The Hidden Reality: Parallel Universes and the Deep Laws of the Cosmos. Vintage Books.

Everett, H. (1957). “Relative State Formulation of Quantum Mechanics.” Reviews of Modern Physics.

Hawking, S., & Mlodinow, L. (2010). The Grand Design. Bantam Books.

Tegmark, M. (2003). "Parallel Universes." Scientific American.

Kompas.com. “Apakah Dunia Paralel Benar-benar Ada?”

National Geographic Indonesia. “Multiverse: Apakah Kita Hidup di Salah Satu dari Banyak Alam Semesta?”

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.