1. Menarik Diri dari Interaksi Sosial
Mulai enggan merespons pesan, menghindari ajakan untuk bertemu, atau mulai menjaga jarak dari teman-teman dan keluarga bisa jadi pertanda adanya tekanan emosional atau kelelahan mental (isolasi diri).
2. Pola Tidur yang Tidak Teratur
Kesulitan tidur (insomnia), tidur terlalu banyak, atau bangun pagi dengan rasa lelah menunjukkan gangguan pada pikiran bawah sadar. Pola tidur yang terganggu seringkali terhubung dengan stres berkepanjangan atau kecemasan berlebih.
3. Kebiasaan Makan Tak Teratur
Mulai melewatkan makan, makan berlebihan, atau nafsu makan yang tidak stabil bisa jadi pelampiasan emosi. Gangguan pola makan dan eating disorder menjadi sinyal bahwa kondisi mental sedang tidak seimbang.
4. Kesulitan Fokus dan Produktivitas Turun
Ketika perhatian gampang terganggu, susah menyelesaikan tugas, atau produktivitas menurun, itu bisa menjadi tanda kelelahan mental atau burnout.
Ciri Umum Gangguan Mental Lainnya:
- Perubahan suasana hati ekstrem seperti kecemasan berlebihan, marah tanpa sebab, atau kesedihan berkepanjangan.
- Penurunan fungsi kognitif seperti sulit berpikir jernih, lupa, atau muncul halusinasi.
- Perubahan perilaku: kehilangan minat, mudah tersinggung, dan tidak bisa merasakan kesenangan.
- Rasa rendah diri dan pikiran untuk menyakiti diri sendiri.
Langkah yang Bisa Dilakukan:
1. Refleksi diri: Kenali gejala sedini mungkin dari perubahan kebiasaan harian.
2. Bicara dengan orang yang dipercaya: Dukungan sosial bisa jadi kunci pemulihan awal.
3. Konsultasi ke profesional: Psikolog atau psikiater dapat memberikan diagnosis dan terapi yang tepat.
4. Gaya hidup sehat: Jaga pola tidur, konsumsi makanan bergizi, olahraga, dan relaksasi.
Kesimpulan:
Perubahan kecil dalam rutinitas harian mungkin terlihat sepele, namun bisa menjadi pertanda awal gangguan kesehatan mental. Mengenali dan menindaklanjuti sejak dini dapat membantu mencegah kondisi menjadi lebih serius.
