Sampah di Sekitar Kita: Masalah Sehari-hari yang Kita Normalisasi

Sampah di Sekitar Kita: Masalah Sehari-hari yang Kita Normalisasi

Sampah tampak biasa: kresek di jalan, bungkus makanan di trotoar, atau tumpukan sampah di gang sempit. Kita sudah sangat terbiasa—bahkan merasa κάτι wajar. Padahal, kebiasaan ini punya dampak besar pada lingkungan, kesehatan, dan kualitas hidup kita.

Fenomena “Buang Sembarangan” yang Dianggap Biasa

Menurut data KLHK 2023:

Sebanyak 60,99 % dari total sampah nasional (sekitar 56,6 juta ton) belum dikelola dengan baik—dibakar terbuka, dikubur sembarangan, atau langsung dibuang ke sungai dan lahan kosong.

Di tingkatan rumah tangga, masih cukup banyak yang membakar atau mengubur sampah sendiri karena kurangnya kesadaran dan fasilitas

“Sampah di Indo? ‘ah masih banyak lahan kosong’... karena terbiasa turun-temurun.”

“Bakar sampah bisa lebih parah…udara kotor asep bikin nafas nggak enak”

Pandangan seperti ini sering didengar dan membuat kebiasaan berbahaya terasa normal.

Dampak Nyata Kebiasaan Ini

1. Pencemaran Tanah & Air

Sampah dibuang sembarangan dapat menghasilkan air lindi berbahaya dan merusak struktur tanah hingga zona air tanah

2. Pencemaran Udara dan Risiko Kesehatan

Pembakaran informal menghasilkan partikel mikro (PM2.5) dan polutan berbahaya sehingga berisiko memicu penyakit saluran napas.

3. Menyumbat Saluran Air & Memicu Banjir

Sampah di selokan menghambat aliran air, menjadi penyebab genangan dan penyakit yang menyertainya

Kenapa Masih Terus Terjadi?

Sinkronisasi yang rendah: Tidak ditemani pendidikan lingkungan yang memadai sejak kecil.

1. Budaya cuek dan norma sosial lemah: Ada anggapan “tukang sampah akan mengambilnya”

2. Infrastruktur terbatas: Banyak wilayah tanpa TPS3R atau fasilitas yang memadai

Solusi: Dari Hal Kecil di Lingkungan Kita

Biasakan pilah dari rumah

Semakin banyak rumah tangga memilah sampah, semakin efektif pengelolaan di tingkat lanjutan.

Pendidikan sejak dini

Ciptakan budaya buang sampah pada tempatnya sejak kecil di sekolah, keluarga, dan komunitas lokal.

Sediakan fasilitas publik

Lebih banyak tempat sampah, TPS3R, dan informasi publik tentang cara memilah sampah.

Penegakan dan kampanye sosial

Kombinasi regulasi, insentif, dan sanksi ringan bisa membuat perubahan perilaku.

Kesimpulan

Membuang sampah sembarangan sudah menjadi kebiasaan yang NORMAL, padahal itu merugikan lingkungan, kesehatan, dan masyarakat luas. Untuk mengubahnya, kita perlu:

Sadar dan mulai dari diri sendiri,

Membangun fasilitas & edukasi yang memadai,

Menguatkan budaya dan norma sosial untuk lingkungan bersih—setiap hari.

Dengan langkah kecil dan konsisten, kita bisa membuat lingkungan sekitar jadi lebih sehat dan nyaman.

Referensi

KLHK & SIPSN (2024–2025). Data pengelolaan sampah di Indonesia, termasuk persentase sampah tidak terkelola dan sumber rumah tangga

Detikcom (25 Juli 2024). Kebiasaan Rumah Tangga Kunci Penanganan Sampah di Indonesia

Reddit /r/indonesia (2022–2024). Kisah nyata warga tentang budaya buang sampah dan membakar sampah

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.