Logo Harlah LP Ma’arif NU ke-96: Makna, Filosofi, dan Akses Unduhan Resmi

 


Perayaan Harlah ke-96 Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif Nahdlatul Ulama menjadi salah satu momentum penting bagi dunia pendidikan Islam di Indonesia. Logo yang diluncurkan secara resmi pada 8 September 2025 di Gedung PBNU Jakarta tidak hanya berfungsi sebagai simbol peringatan, tetapi juga sarat makna filosofis yang mengandung pesan moral dan spiritual. Tema besar yang diangkat, “Bermutu dalam Ilmu, Bermartabat dalam Sikap”, mempertegas visi LP Ma’arif untuk terus menghadirkan pendidikan berkualitas yang berlandaskan akhlak.

Pertama, angka 96 ditulis dengan huruf latin yang menandai usia panjang perjalanan LP Ma’arif sejak berdiri di bawah naungan Nahdlatul Ulama. Angka ini bukan sekadar penanda usia, melainkan refleksi dari konsistensi dalam mengabdi pada dunia pendidikan selama hampir satu abad. Kedua, warna hijau yang mendominasi logo melambangkan identitas Nahdlatul Ulama serta nilai kesuburan, pertumbuhan, dan kedamaian. Warna hijau selalu menjadi simbol harapan dan optimisme, selaras dengan semangat LP Ma’arif untuk mencetak generasi yang unggul. Ketiga, motif yang melingkupi logo memperlihatkan keterhubungan antara ilmu dan sikap, menekankan keseimbangan antara kecerdasan intelektual dan kebijaksanaan moral.

Filosofi logo ini semakin kuat dengan adanya bingkai khusus yang bisa digunakan untuk keperluan publikasi. Bingkai ini memungkinkan warga NU di seluruh daerah mengekspresikan rasa memiliki terhadap peringatan harlah ke-96. Selain itu, format baliho juga telah disiapkan agar pesan peringatan bisa menyebar luas, dari kampus, sekolah, hingga ruang publik. Warga dapat mengakses logo resmi, bingkai, dan format baliho melalui tautan berikut:

Jika menengok ke belakang, LP Ma’arif NU didirikan sebagai jawaban atas kebutuhan pendidikan umat Islam di Indonesia. Sejak awal, lembaga ini berkomitmen menghadirkan kurikulum yang tidak hanya fokus pada aspek akademik, tetapi juga akhlak, moral, dan keislaman. Dalam catatan sejarah, LP Ma’arif menjadi motor penting bagi lahirnya ribuan madrasah dan sekolah yang tersebar di berbagai daerah, dari perkotaan hingga pelosok pedesaan. Keberadaan lembaga ini memastikan anak-anak bangsa mendapatkan akses pendidikan yang merata sekaligus tetap menjunjung nilai-nilai keagamaan.

Selain sebagai simbol, logo harlah ke-96 juga memiliki dimensi dakwah. Logo ini seolah menjadi pengingat bahwa pendidikan tidak bisa dilepaskan dari nilai-nilai kebangsaan dan keislaman. Ketika LP Ma’arif mengusung tema “Bermutu dalam Ilmu, Bermartabat dalam Sikap”, maka yang dimaksud adalah ajakan agar seluruh insan pendidikan mampu mengintegrasikan pengetahuan dengan kepribadian yang luhur. Tidak ada gunanya menjadi pintar jika kehilangan etika, begitu pula sebaliknya, akhlak mulia harus berjalan beriringan dengan ilmu yang bermanfaat.

Di tengah perkembangan zaman yang serba cepat, LP Ma’arif NU menegaskan posisinya sebagai lembaga yang adaptif. Tantangan digitalisasi, globalisasi, hingga arus budaya modern tidak bisa dihindari. Namun, dengan filosofi logo yang baru ini, LP Ma’arif mengajak semua pihak untuk tidak hanya mengejar kecerdasan teknologi, tetapi juga mempertahankan kearifan lokal dan tradisi keagamaan.

Harlah ke-96 juga menjadi momentum refleksi. Sudah sejauh mana LP Ma’arif menjawab tantangan zaman? Data dari berbagai laporan menunjukkan bahwa LP Ma’arif NU telah menaungi lebih dari 20 ribu sekolah dan madrasah di seluruh Indonesia. Angka ini menggambarkan betapa luasnya jangkauan pengaruh lembaga pendidikan NU. Kontribusi tersebut tentu tidak lepas dari dukungan guru, santri, siswa, hingga masyarakat luas yang terus menjaga keberlanjutan pendidikan berbasis nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah.

Bagi masyarakat umum, kehadiran logo harlah ini juga menjadi identitas kebanggaan. Logo bukan sekadar desain visual, melainkan simbol yang merekatkan rasa kebersamaan warga NU. Setiap kali logo dipasang di baliho, media sosial, hingga seragam kegiatan, di situlah rasa memiliki semakin tumbuh. Ini menunjukkan bahwa LP Ma’arif bukan hanya milik segelintir orang, tetapi milik seluruh warga NU dan bangsa Indonesia.

Ke depan, harapan besar tertuju pada LP Ma’arif agar terus konsisten membina pendidikan yang inklusif dan berdaya saing. Filosofi logo yang diluncurkan pada peringatan ke-96 ini menjadi pengingat agar setiap langkah yang diambil tetap berpijak pada nilai keilmuan dan kemanusiaan. Dengan demikian, pendidikan yang dijalankan tidak hanya menyiapkan generasi cerdas, tetapi juga generasi yang berakhlak mulia dan siap membangun bangsa.

Dengan makna mendalam yang terkandung di dalam logo ini, peringatan Harlah ke-96 LP Ma’arif NU patut dijadikan momen kebersamaan. Mari kita dukung dengan cara sederhana, seperti membagikan logo, memasang bingkai di media sosial, atau menghadiri acara peringatan di daerah masing-masing. Dukungan kecil kita akan memperkuat pesan besar yang sedang dibawa LP Ma’arif NU untuk kemajuan pendidikan bangsa.


Disclaimer: Artikel ini ditulis untuk tujuan edukasi dan informasi umum mengenai Logo Harlah LP Ma’arif NU.

0 Comments